Andreas Christanto

Khotbah Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia Victory,
Taman Royal, Poris Plawad, Tangerang
Minggu, 25 Agustus 2024

Teks Renungan: Yak. 4:7-10

  • 4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
  • 4:8 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
  • 4:9 Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita.
  • 4:10 Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.

 

Pendahuluan

Setiap berada di bulan Agustus kita selalu ingat peristiwa kemerdekaan negara kita Republik Indonesia. Kita patut bersyukur atas kebaikan Tuhan menganugerahkan kemerdekaan kepada bangsa kita, pada tanggal 17 Agustus 1945, sehingga kini, tahun 2024 ini kita dapat merasakan kemerdekaan itu.

Namun kita juga turut prihatin atas masih terjadinya perang di beberapa negara, seperti perang Rusia-Ukraina, konflik Israel-Palestina yang semakin meluas, melibatkan beberapa negara, baik negara-negara Barat, maupun negara-negara Arab. Kita terus berdoa agar perdamaian dunia terjadi.

Peperangan bukan saja merupakan perseteruan kelompok orang yang satu terhadap kelompok orang yang lain, melainkan juga secara personal atau pribadi, diri kita pun juga dapat mengalami perang dan membutuhkan kemerdekaan. Hari ini kita akan membahas hal ini, perang yang terjadi pada diri kita, dan kemerdekaan yang kita perlukan.

 

2. Iblis Si Penjajah, Yesus Sang Pembebas

Alkitab memberi kesaksian tentang sifat-sifat dan pekerjaan Iblis si penjajah, serta Yesus Sang Pembebas:

1)      1 Pet. 5:8, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” Iblis selalu mencari peluang untuk menjajah manusia. Manusia sentiasa berhadapan dengan pribadi Iblis

2)      Ef. 6:11, “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;” Iblis menjajah dengan cara membuat tipu muslihat kepada manusia.

3)      I Yoh 3:8, “barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.” Iblis selalu berbuat dosa, sedangkan Yesus sebaliknya.

4)      Rom. 8:2, “Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.” Yesus satu-satunya kuasa yang dapat melawan Iblis.

 

3. Tiga Cara untuk Mendapatkan Kemerdekaan Diri

Teks renungan kita hari ini, Yak. 4:7-10 menuntun kita untuk mendapatkan kemerdekaan diri:

1)      Tunduk kepada Allah, mendekat kepada Allah. Dalam Alkitab Terjemahan Lama, digunakan istilah “serahkan dirimu,”

2)      Lawanlah Iblis. Melawan iblis artinya ada pada posisi lawan/ berlawanan dari dia. Itu berarti tidak ada pada posisi si Iblis itu, melainkan posisi yang berseberangan dengannya. Itulah yang dimaksud “melawan,” –tidak berpihak pada dia, namun berpihak pada sisi Allah, “tunduklah kepada Allah.

3)      Tahirkan tangan, sucikan hati, jangan mendua hati. Yang dimaksud di sini adalah tetap pada posisi bersama dengan Allah, tidak bolak-balik berposisi, Allah-Iblis, Allah-Iblis, “-jangan atau tidak mendua hati.