Andreas Christanto

67308767_2651245458292780_5727869781533523968_n

67302095_2651245518292774_4781694142696652800_n

Komsel Moriah Ministry merupakan komsel Yayasan Moriah yang diikuti oleh dosen-dosen STT Moriah dan Moriah Prayer Center, yang mana pada komsel ini setiap pembicara diberi kebebasan untuk mengangkat isu yang diminatinya, termasuk isu-isu terkini seputar perubahan perilaku masyarakat yang disebabkan oleh kemajuan teknologi.

Senin, 29 Juli 2019 lalu, saya diberi kesempatan sebagai pembicara. Saya mengangkat satu topik yang disebut phygital, suatu keadaan blur (buram) antara dimensi fisik dan digital yang disebabkan oleh perkembangan teknologi internet dan teknologi informasi. Keadaan blur tersebut menyebabkan tidak adanya lagi batas dimensi fisik dan digital, phygital = physic + digital, sehingga fisik sama dengan digital, begitu juga sebaliknya.

Saya memberi contoh bahwa semua aspek kehidupan masa kini (pendidikan, kesehatan, perdagangan, dsb.) telah terdisrupsi sehingga phygital telah menjadi budaya baru manusia, khususnya bagi Millennials dan Generasi Z. Klik pada presentasi powerpoint di atas.

Ya! Semua terdisrupsi. Pada kegiatan tersebut saya menyatakan bahwa bidang kehidupan agama (gereja) juga akan terdisrupsi. Gereja fisik lambat laun akan ditinggalkan dan menuju gereja digital/ gereja online.

Bisa jadi bahwa pada masa mendatang gedung gereja akan kosong, orang-orang, khususnya generasi muda tidak lagi datang ke gedung gereja. Bukan berarti mereka tidak mengakui adanya Tuhan atau tidak mau beriman, melainkan karena mereka adalah generasi phygital.