Andreas Christanto

Khotbah Minggu 8 Januari 2023 di Gereja Pentakosta Pusat Surabaya (GPPS) Kampung Duri, Jakarta Barat.

 

Screenshot_846
Berfoto dengan Pdt. Bong Kiem Loen (tengah), gembala senior Gereja Pentakosta Pusat Surabaya, jemaat Kampung Duri, serta Pdp. En Tian (kiri), pengerja gereja setempat, rekan kuliah di Seminari Bethel Jakarta.

חסדי יהוה כי לא תמנו כי לא כלו רחמיו
חדשים לבקרים רבה אמונתך

Rat. 3:22-23, Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

  1. Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Bu Gembala Pdt. Bong Kiem Loen, juga kepada rekan kuliah di Seminari Bethel Jakarta Pdt. En Tian, serta kepada jemaat GPPS Gang Murni yang setia, yang telah memberi kesempatan bagi saya, sehingga saya dapat bergabung dan melayani di hari Munggu ini, awal tahun 2023 ini. Selamat memasuki tahun yang baru dengan doa dan pengharapan yang baru!
  2. Tiap tahun kita merayakan tahun baru, entah itu kalender internasional, maupun kalender Cina, -tahun baru Imlek, yang juga di bulan Januari (tanggal 22) ini. Tahukah apa yang pasti manusia alami ketika memasuki tahun yang baru?
  3. Ada tiga keadaan yang selalu dialami manusia di setiap tahun yang baru, bahkan di setiap hari maupun detik yang baru:
    [1] Semakin tua; [2] Semakin sedikit waktu; [3] Hari esok yang selalu akan menjadi ‘misteri’.
  4. Semakin Tua, -setiap tahun kita berulangtahun, -lilin angka di kue ulang tahun semakin naik, -atau jumlah lilin semakn banyak, itu berarti kita semakin bertambah umurnya, -semakin ‘tua.’ Hal ‘tua,’ yang merupakan lawan dari ‘muda’ memang sering diidentikkan dengan renta, merosot, bahkan sakit.
  5. Semakin sedikit waktu, -yang dimaksud di sini adalah bahwa semakin lama, manusia semakin renta, merosot hingga pada akhirnya mengalami kematian fisik. Itu berarti, semakin hari waktu kita semakin sedikit.
  6. Selalu berhadapan dengan misteri. Saya adalah saya yang selalu sekarang, bukan tadi/ kemarin, juga bukan yang besok. Kita sebagai manusia yang terbatas dalam ‘waktu’, -tidak dapat kembali ke masa lalu (tadi), -juga tidak dapat juga lompat ke hari esok (nanti).
  7. Terhadap tiga keadaan yang akan selalu dialami manusia seperti yang disebutkan di atas, ada nasihat Firman:

    2 Kor 4:16 – Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Διὸ οὐκ ἐγκακοῦμεν, ἀλλ’ εἰ καὶ ὁ ἔξω ἡμῶν ἄνθρωπος διαφθείρεται, ἀλλ’ ὁ ἔσω ἡμῶν ἀνακαινοῦται ἡμέρᾳ καὶ ἡμέρᾳ.
    _
    Ef.5:15-16 – Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

    Βλέπετε οὖν ἀκριβῶς πῶς περιπατεῖτε, μὴ ὡς ἄσοφοι ἀλλ’ ὡς σοφοί, ἐξαγοραζόμενοι τὸν καιρόν, ὅτι αἱ ἡμέραι πονηραί εἰσιν.
    Mzm. 119:105 — Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang (suluh) bagi jalanku. נר לרגלי דברך ואור לנתיבתי.
  8. Rat. 3:22-23 merupakan kesimpulan dari 3 hal di atas, Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!. Kata “rahmat” berasal dari kata Ibrani רחם (baca; rakhem), rahim, kasih sayang Tuhan yang digambarkan seperti kasih saya seorang ibu kepada anaknya. Mari masuki dan jalani tahun 2023 dengan nasehat Firman Tuhan ini.

 

Screenshot_843
Gambar ilustrasi Firman-Mu pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku, Mzm. 119:105; -terang menuntun orang berjalan di tengah kegelapan.